Bagi Alula, wisuda adalah impian yang kini jadi nyata. Bersama sahabat-sahabatnya, ia siap memulai babak baru dalam hidupnya. Masa abu-abu menjadi titik awal perkenalannya dengan banyak hal baru.
Di tengah semangatnya, ia bertemu dengan Baswara, kakak kelas yang selalu berhasil memancing emosi Alula. Sikapnya yang ceria dan usil membuat hari-hari Alula diisi warna yang tak pernah ia duga. Baswara adalah sosok yang penuh kejutan-terkadang menjengkelkan, tetapi seringkali membuatnya tersenyum diam-diam.
Di antara canda, tawa, dan godaan yang sering membuat Alula mendengus kesal, hubungan mereka perlahan berubah. Di sekolah yang penuh dengan aktivitas, persahabatan, dan ambisi, Alula dan Baswara mulai menemukan bahwa pertemuan mereka adalah awal dari cerita yang tak terduga.
Namun, apakah kedekatan mereka hanya sekadar perasaan sesaat, atau ada sesuatu yang lebih dari sekadar senyuman iseng dan tatapan tak sengaja?
Keseharian Elio bersama keluarga posesifnya.
.
.
.
Si bungsu yang gagal menjadi bungsu namun tetap mendapatkan perlakuan selayaknya bungsu.
"MINGGIR! MINGGIR LIO TAMPAN MAU LEWAT!" - Elio
"Kemari, Elio Riley Sergeyev." - Baron
"Lio sayangnya mommy." - Irene
"Lio-ku." - Eiser
"Apa hukuman yang pantas untuk kucing nakal ini?" - Leandro
"Jadilah anak baik, Lio." - Jericho
"Kakak? Kau lebih terlihat seperti seorang adik." - Alvaro
--------------------
((DILARANG PLAGIAT!!))