Wawan, Ivan, Bayu, dan Umar adalah sahabat yang pertama kali bertemu saat masa orientasi sekolah. Keempatnya saling berkenalan saat itu dan terlihat bahwa mereka cocok satu sama lainnya. Wawan adalah seorang remaja yatim-piatu asal Bandung yang sejak bayi ia tinggal di panti asuhan, ia merantau ke Jakarta sendirian tepat setelah ia lulus sekolah menengah pertama. Begitu pula dengan Bayu, remaja asal Yogyakarta tersebut juga merantau ke Jakarta seorang diri karena keinginannya, meninggalkan keluarganya di Yogyakarta untuk mencari ilmu di ibukota. Sementara Ivan dan Umar memang asli dari Jakarta, sebuah kebetulan takdir yang dibuat sang pencipta, ternyata Wawan dan Bayu tinggal di satu kost-kost an yang sama. Sehingga mereka lebih cepat akrab dibanding dengan dua yang lainnya.
Kehidupan SMA mereka berempat diwarnai dengan suka juga duka, keempatnya saling berbagi dan menyayangi, dan bertengkar layaknya saudara. Perbedaan sifat diantara keempatnya tidak menjadi halangan untuk mereka bersahabat.
Wawan, Ivan, Bayu, dan Umar adalah keempat sahabat yang dipertemukan oleh takdir dari yang kuasa. Walau kadang bertengkar satu sama lain, tapi keempatnya pasti akan selalu kembali bersatu. Jika satu orang susah, tiga yang lain akan menghiburnya. Begitu seterusnya, apalagi menyangkut tentang Wawan yang yatim-piatu. Ketiga sahabatnya yang lain sudah seperti saudara kandung yang tidak pernah Wawan miliki selama hidupnya. Inilah kisah keempat sahabat yang terkadang berkelakuan tidak jelas, dan agak nyeleneh. Terkadang bahasa-bahasa kasar nan tajam keluar dari mulut mereka, tetapi pada dasarnya mereka adalah anak-anak remaja baik yang tengah mencari jati diri menuju kedewasaannya.
warning: bahasa kasar!
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-