Rintan ayu kencono suco, gadis pendiam yang harus menanggung dan menuai apa yang di tanam oleh lehuruhnya. banyak hal yang tak membuat ia bingung dan ketakutan, hal baru yang sangat membuatnya terganggu. "paningal angsal kito agem, nanging ampon pitados sedoyo manah (penglihatan boleh kita gunakan, namun jangan mempercayai itu sepenuhnya)" kalimat dari oranng misterius itu membuat intan terdiam membeku. "kemari, kamu tidak akan sendiri lagi" bisik gadis berwajah pucat itu "minggat soko kene! aku gak pernah pengen kon! mbah-mbahku seng merumat kon! aku gak pernah pengen kon enek ndok kene! (pergi dari sini! aku nggak pernah menginginkanmu! mbah-mbahku yang merawat kamu! aku nggak pernah pengen kamu ada di sini!" teriakan intan membuat tawa beberapa sosok disana semakin keras dan melengking memekakan telinganya.