The Boy Next World
  • Reads 10,454
  • Votes 453
  • Parts 24
  • Reads 10,454
  • Votes 453
  • Parts 24
Ongoing, First published Sep 29, 2023
Mature
Cir adalah seorang senior tampan yang dingin, yang berada di luar jangkauan di sekolah menengah, suatu hari tiba tiba ia muncul di pintu rumah Phugun pada saat badai petir malam dan mengatakan kepadanya bahwa mereka adalah sepasang kekasih."


Chirrus atau biasa dikenal phi Cir dikenal Sosok dingin dengan julukan pangeran es, untuk semua orang, tapi manis hanya untuk Phu seorang saja.


Phugun atau Phu adalah Pria manis nan polos yang sangat percaya pada keberuntungan warna.


Halo jangan lupa untuk selalu vote ya di setiap chapter sbg bentuk menghargai atas usahaku yang udah translate, jangan re-upload! Jika ada yang melihat hasil translate aku dimanapun itu tolong kasih tau aku. Terima kasih dan selamat membaca 💖
All Rights Reserved
Sign up to add The Boy Next World to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
antagonis wife [PO] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.