"Cerita Aisyah: Melangkah Bersama" adalah kisah menginspirasi tentang seorang perempuan muda bernama Aisyah, yang menghadapi berbagai ujian hidup dalam perjalanan spiritualnya. Aisyah adalah anak perempuan sulung dalam keluarga yang berjuang, memiliki impian besar untuk mendapatkan pendidikan tinggi, dan mengabdi pada jalan Allah. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, termasuk penyakit, pertentangan keluarga, dan perjodohan yang dihadapinya, Aisyah tetap teguh menjalani impiannya dengan keberanian dan keyakinan yang luar biasa.
Cerita ini menggambarkan perjuangan Aisyah dalam mencapai impian pendidikannya sambil menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia. Dia menemukan dukungan sejati dalam suaminya dan mendalamkan iman dan spiritualitasnya melalui bimbingan seorang ustadzah bijaksana, Fatimah. Bersama-sama, Aisyah dan suaminya menjalani kehidupan yang berarti, terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan keagamaan, dan terus mencari jalan mereka dalam cinta kepada Allah.
Cerita ini tidak hanya menyoroti keteguhan dan keberanian Aisyah dalam menghadapi ujian hidup, tetapi juga menggambarkan kekuatan keluarga, dukungan pasangan hidup, dan peran spiritualitas dalam membimbing seseorang melalui perjalanan kehidupan yang penuh warna. Dengan pesan-pesan tentang cinta, keyakinan, keberanian, dan pengabdian kepada Allah, cerita ini menginspirasi pembaca untuk menjalani kehidupan dengan tekad, keteguhan hati, dan kasih kepada sesama.
[Brothership, Familyship, & Bromance Area]
[Not BL!]
.
.
.
Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat melihat tubuh itu terbaring kaku di ranjang pesakitan setelah sebelumnya di tangani oleh dokter. Satu kalimat yang keluar menyentak begitu dalam relung hati mengingat semua duka yang tertoreh pada sosok lembut itu.
"Tuan muda telah tiada."
Begitu katanya.
Sangat singkat namun kalimat itu tidak pernah ingin mereka dengar. Tidak sekali pun dalam hidup mereka.
Jika saja kesempatan kedua itu ada, maka izinkan mereka untuk menebusnya. Memberikan kehidupan lebih baik padanya yang mengulas luka penyesalan paling dalam bahkan tanpa sebuah kata.
"Mendekat lah, papa ingin mendengar detak jantung mu."
"Jangan makan makanan tidak sehat! Bawa bekal saja dari rumah."
"Jika berani bergadang, aku akan tidur sembari memelukmu hingga pagi."
"Diam saja di sana, olahraga berat tidak baik untuk tubuh mu yang lemah."
"Kenapa kalian semua bertingkah aneh seperti aku orang tua berusia seratus tahun?"
.
.
.
Bunga Hyacinth melambangkan duka, penyesalan, kecemburuan dan iri hati. Dalam mitosnya Hyacinth tumbuh dari darah seorang pemuda yang sangat di sayangi oleh Apollo dan Zephyr, dan dia terbunuh karena rasa iri Zephyr pada kedekatan antara si pemuda dan Apollo. Tetapi di sisi lain, Hyacinth juga memiliki makna pengampunan atas kesalahan orang lain.