Singkat saja, kisah ku seperti orang kebanyakan, tapi aku tahu disetiap kisah selalu ada kesan istimewa yang membedakannya. Mungkin kisah ini biasa saja bagi sebagian orang, tapi bagiku yang merasakannya ini sangat membahagiakan dan juga menyakitkan. Tapi, dengan senang hati aku akan mengabadikannya di tulisan ini karena aku menyukainya, dan semoga kamu juga begitu. Mungkin ceritaku bisa dimulai dari sini. Saat aku berusia 6 tahun, tepatnya saat aku pertama kali menginjakan kaki disekolah dasar, Ibu ku memutuskan untuk menyusul Ayah di Jakarta. Ayah bekerja sebagai tukang kebun disana, dan sekarang Ibu juga ikut menjadi Asisten Rumah Tangga. Mereka bekerja cukup lama, aku sudah dianggap sebagai cucu dari pemilik rumah besar. Pemilik rumah besar itu sudah terbilang cukup tua, usianya sudah mau menginjak angka 70, mungkin ini salah satu alasan rumah besar itu dibangun. Sang pemilik rumah ingin menghabiskan masa tuanya dengan anak - anak serta cucu - cucunya yang menyebabkan rumah besar itu ramai penghuni. Ada 3 anggota keluarga tinggal di rumah utama dan aku mencintai salah satunya. Sekarang, mari kita menyelam di kisah ini, kisah yang sudah tenggelam begitu dalam, mungkin lumut - lumut itu sudah mengisi semua ruang didalamnya, tapi tak apa mari kita berkelana. *** Ini adalah cerita fiksi asli buatanku. Tentunya pasti masih banyak kekurangan ditulisan ini, tapi aku merasa bahagia bisa menumpahkannya disini. Ini akan menjadi awal untuk perjalanan kisah selanjutnya. Selamat menyelan bersama Jingga yang setia menanti senja.All Rights Reserved
1 part