Hari-hari Jea yang semula tenteram, kini berubah. Tiap kali hendak ke luar kelas, sampai pulang-pergi sekolah pun harus main kucing-kucingan. Di mana gerak-gerik dan setiap langkahnya tak luput dari pengamatan seseorang, hingga membuatnya sangsi. "Keep calm, Je. Trust me, tomorrow will be better," hibur Luna sok bijak. Lantas lengannya terangkat, merangkul Jea yang lebih pendek darinya. "And if it's not, I will say it again," lanjutnya terkekeh. Sontak Jea merengut, mencemaskan kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Semisal, gimana kalau besok atau lusa atau besok lusa gak better-better? "Kalo nanti gak better-better, ganti jadi beng-beng aja," sahut Luna seolah mengetahui isi kepala Jea. Kemudian memamerkan senyum bodohnya. "Gendeng ini orang." Original story by @patyapazriah Started : Oct 1st, 2023 Finished :All Rights Reserved
1 part