β π«πππππππ ππππ ππ ππππππ
ππ ππππ ππππ
ππ β
New York selalu menjadi tempat yang indah, ramai, penuh kenangan, dan hangat. Namun bagi Genevieve, setiap sudut kota ini kini terasa seperti ruang kosong yang menghimpit. Dulu, di bawah cahaya gemerlap kota yang tak pernah tidur, ia menemukan ketenangan dalam tatapan Leander-sebuah tatapan yang dulu menghangatkan hatinya, membawanya pulang ke suatu tempat yang ia tak pernah tahu ada. Mereka berbagi dunia yang tak terucapkan, cinta yang tumbuh dalam diam, hingga semuanya hancur begitu saja, seakan-akan waktu menelan setiap detik yang mereka miliki.
Kini, Leander begitu jauh. Begitu tenang, seakan-akan dunia telah memeluknya dengan lembut, sementara Genevieve terjebak dalam kekosongan yang menyakitkan, merindukan seseorang yang tak lagi ada. Ia bertanya-tanya, apakah hanya ia yang terus memeluk kenangan itu? Apakah hanya ia yang masih mencintai bayangannya, sementara Leander berjalan jauh tanpa menoleh, tanpa merasa?
Semesta, dalam diamnya, seperti berteriak pada Genevieve, membisikan kebenaran yang tak ingin ia dengar, mereka bukan lagi dua hati yang saling merindukan. Dan meski ia tahu, di dalam hatinya yang hancur, semuanya telah berakhir, ada sesuatu yang tak bisa ia lepaskan-debaran yang masih ada, perasaan yang terus menggelora meski tak ada tempat untuk berlabuh.
Dan kini, setelah bertahun-tahun berlalu, takdir membawa mereka kembali bertemu. Di bawah langit yang sama, di kota yang sama, namun dengan hati yang berbeda-apakah cinta yang dulu masih ada, ataukah hanya kenangan yang tak bisa terhapuskan?
βββββββββββββββββ
| The Lost Chronicel Β© 2025
| Written by Anonymlily All Rights Reserved
Read more