Alea dan Katana, dua siswa yang sangat cerdas, dikenal memiliki persaingan yang sengit dalam hal akademik. Mereka berdua selalu bersaing untuk meraih prestasi tertinggi dan mendapatkan pengakuan di sekolah. Meskipun keduanya memiliki potensi yang luar biasa, gaya belajar mereka sangat berbeda.
Alea adalah siswa yang perfeksionis. Ia selalu berusaha menjadi yang terbaik dengan cara yang terorganisir dan disiplin. Setiap pekerjaan rumah, tugas, atau ujian, Alea selalu menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Ia mengatur jadwal belajar yang ketat dan tidak pernah mengambil kesempatan untuk bersantai. Baginya, keberhasilan hanya dapat dicapai melalui kerja keras dan ketekunan.
Di sisi lain, Katana adalah sosok yang lebih santai. Ia memiliki bakat alami yang luar biasa. Terkadang, ia bahkan tidak perlu banyak belajar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Katana cenderung mengandalkan kecerdasan dan kejelian intuisinya dalam menghadapi tantangan akademis. Meski terkesan mengesampingkan usaha keras, ia tetap mampu bersaing dengan Alea dan meraih hasil yang baik.
Persaingan antara Alea dan Katana menjadi semakin intens di kelas mereka. Guru-guru kerap membandingkan prestasi keduanya, dan ini hanya menambah gairah persaingan di antara mereka.
Namun, pada suatu hari. Mereka tiba tiba disatukan dalam perlombaan kompetisi sains dan mereka sama sekali tidak bisa menolak karena ini adalah perintah dari kepala sekolah mereka. Cerita ini akan melanjutkan perjalanan Alea dan Katana dalam persaingan akademik ini, sementara mereka perlahan-lahan menggali dan merasakan perubahan dalam perasaan mereka satu sama lain. Bagaimana persaingan ini akan berubah seiring waktu? Apakah persaingan ini hanya akan membawa toksisitas semata, atau adakah peluang bagi mereka untuk menjadi lebih dari sekadar rival akademik? Kita akan temukan jawabannya dalam cerita ini.
ERLAN PANDU WINATA , anak kedua dari ZIDAN WINATA.
Terlahir dari keluarga berada, hidup penuh dengan kemewahan ia tak pernah kekurangan dalam segala hal. Kasih sayang kedua orang tuanya yang adil untuknya dan juga untuk kedua saudaranya.
Namun semua itu berubah, ketika dia memutuskan untuk menikah dengan gadis pujaannya, di mana hubungannya tak mendapatkan restu dari keluarganya.
Setelah menikah dia di usir dari rumahnya, hidup sederhana bersama dengan istrinya, sampai akhirnya dia di karuniai anak laki-laki yang dia beri nama ARGA PUTRA ERLANGGA.
Hingga suatu hari, Arga yang sudah mulai sekolah, bersahabat dengan sepupunya yang membawanya bertemu dengan keluarga besar Papanya, pertemuan tak sengaja itu menjadi jembatan pertemuan kedua orang tuanya setelah bertahun-tahun lamanya mereka tak pernah bertemu.
akankah mereka kembali menjadi satu keluarga, atau tetap menjadi orang asing. mari kita lihat sama-sama.