"Masih lama yah? sampai kapan gue harus ngalah?" tanya Reeska lelah. Pria yang di tanya menunduk, "gue gak bisa ngasih kepastian, karena gue gak tau sampai kapan. jangan tunggu gue" Reeska menatap nanar kekasihnya, ia menegakkan kepalanya ke atas mencegah turunnya air mata yang sedari tadi ia tahan. sakit, sesak itulah yang ia rasakan. "Wow, you're such a bastard" kekeh Reeska. Paul tersenyum, namun matanya menatap kekasihnya sayu. "Ya, it's me baby". ***** "Mau lo Seeffort apapun, Lo cuman orang baru. Masa lalu always be a winner" Reeska mengangguk, bibirnya tersenyum. Namun, Gaistan tahu itu bukannlah senyuman bahagia. Jika saja hati dapat di atur, Gaistan tak ingin menaruh hati pada wanita bermanik sayu itu.All Rights Reserved
1 part