Menikah? Di usia dua puluh tahun? Dengan laki-laki asing pilihan Papi? Ini lebih gila daripada disuruh pindah keluar negeri. Hidup seorang Geraldin Calista Arsyad berubah seratus delapan puluh derajat saat ayahnya memberikan syarat yang menurutnya sangat gila, yaitu menyuruhnya menikah dengan laki-laki pilihan sang ayah. Menurut papinya, hidup Gea selama ini sudah terlalu bebas. Sebagai anak seorang pejabat negara, harusnya Gea menjaga sikap, tetapi beberapa kali Gea membuat skandal sampai viral dan membuat papinya mengeluarkan banyak uang agar berita itu segera mereda.
Tetapi, kalau Gea menolak syarat itu, semua fasilitas yang selama ini diberikan padanya akan dicabut. Itu artinya Gea harus mengucapkan selamat tinggal pada kartu debit dan kartu kredit unlimited-nya. Ia tidak bisa berbelanja, berpesta, dan apa kata papinya tadi? Ia juga tidak lagi mendapat fasilitas mobil, itu artinya ia harus berpanas-panas naik angkutan umum. Tidak! Gea tidak mau jadi miskin dalam satu malam.
Tetapi menikah? Ia baru akan memikirkan hal itu sepuluh tahun lagi.
*Cerita ini hanya fiktif, jadi tidak ada hubungannya dengan lembaga dan perkumpulan apapun. Kalau ada kesamaan nama tokoh, cerita, lembaga tempat kejadian itu hanya kebetulan saja.*
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.