"Semakin kau berlari, maka akan semakin aku mengejarmu."
- Gautama
Nattaya Gema Pratista bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang gadis biasa yang nyaman hidup dalam dunianya sendiri-tenang, sederhana, tanpa sorotan. Ia tak pernah mencari perhatian, apalagi berharap seseorang akan datang dan mengubah hidupnya.
Namun, hidup memiliki caranya sendiri untuk mengguncang ketenangan.
Orang-orang mulai hadir dalam hidup Taya, satu per satu, membawa cerita dan konflik, harapan dan luka. Ia tak mengerti, apa yang menarik dari dirinya yang biasa saja? Apa yang membuat mereka mendekat, seolah ia menyimpan sesuatu yang layak untuk dikejar?
Semakin Taya mencoba menjaga jarak, semakin langkah mereka mendekat. Hingga akhirnya, satu sosok berhasil menembus dinding yang ia bangun selama ini. Dan sejak saat itu, tak ada lagi ruang untuk bersembunyi.
Taya terjebak dalam pusaran hubungan yang tak pernah ia rencanakan. Ikatan yang terbentuk terlalu kuat untuk dilepaskan, terlalu dalam untuk dilupakan. Tak ada jalan kembali. Tak ada pilihan selain terus berjalan, meski dengan hati yang tak siap.
Mereka mengubah segalanya.
Padahal, Taya adalah gadis yang mahir menulis kisah cinta-cerita-cerita indah yang membuat pembaca percaya akan cinta sejati. Ironisnya, ia sendiri tak pernah benar-benar percaya pada cinta. Baginya, cinta hanyalah fiksi yang ia ciptakan dengan kata-kata.
Sampai seseorang datang...
Seseorang yang perlahan, namun pasti, mampu mencairkan kebekuan dalam hatinya.
Dan untuk pertama kalinya, Taya mulai bertanya:
"Mungkinkah cinta memang benar-benar ada?"
....
S t a r t ••• March 2024
F I n I s h ••• August 2024
⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
"Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina.
"Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya.
"Apa lo lakuin itu karena lo emang masih benci sama gue?" tanya Naina.
"Iya, karena gue benci sama lo."
"Apa?"
"Lo emang egois, Nai. Lo selalu mikirin perasaan lo sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain."
"Iya, gue emang egois. Lo tahu perangai gue, 'kan? Seharusnya lo nggak perlu kaget lagi dengan perangai buruk gue," ujar Naina dengan kedua tangannya yang mengepal kuat.
Gama memejamkan sejenak kedua matanya lalu mencengkram kuat kedua bahu Naina. "Apa lo pernah mikir sekali ... aja gimana sedihnya seseorang yang sayang sama lo saat lihat lo terluka dan lebih memilih diam seperti orang bodoh saat semua orang nggak henti-hentinya berargumen buruk tentang lo?"
--Terkadang, cara terbaik dalam memecahkan masalah adalah berhenti untuk peduli. Itulah yang saat ini Naina lakukan, ia sudah cukup lelah menjelaskan semuanya. Makanya, ia lebih memilih untuk diam dan berhenti untuk perduli.--
Ini tentang Naina, gadis cantik namun mempunyai kepribadian yang dingin dan sedikit kasar. Ia mendapatkan julukan 'si kulkas berjalan' di sekolahnya. Karena sikap dinginnya itulah membuat semua orang salah mengartikan tentang dirinya dan menganggap Naina aneh.
Namun, siapa yang menyangka jika dibalik wajah dingin dan tatapan tajamnya itu ternyata menyimpan segudang rahasia besar?
Naina Aldebaran, menceritakan konflik persahabatan, keluarga, dan percintaannya yang penuh misteri.
@Naina_Aldebaran