A Waking Dream
  • Reads 221
  • Votes 24
  • Parts 8
  • Reads 221
  • Votes 24
  • Parts 8
Ongoing, First published Oct 07, 2023
Mature
Harapan, adalah mimpi dari seorang yang terjaga - Aristoteles. 

Hai, aku Cahaya yang sedang terjaga. Bisa dikatakan sebagai nama, atau hanya satu suku kata. Entah itu dari pilunya dunia nyata, atau terjebak kembali dalam mimpi serupa. Omong kosong? Betul. Lebih aku berjalan saja ke arah dia yang sudah jelas menunggu di seberang sana. 

Oh, ada cahaya. Lihat! Aku melihatnya. Sempat aku berpikir akan ada malaikat yang mengulurkan tangan, namun ternyata ada luka yang menjebak jiwa. 

Kau tau? Sebab cahaya itu aku terlelap, terlampau jauh. 

Tidurnya aku bagai putri dengan mahkota. Namun bedanya, mimpiku bukan diisi dengan hal yang indah. Bunga mimpi itu diisi dengan kejadian yang hampir saja membuat aku kembali hilang percaya. 


***

Teruntuk kamu yang pernah redup. Jangan lupa kembali menjadi terang ya? Sebab hidup, tidak berjalan tanpa adanya cahaya. 


Kubuka mata, ternyata kembali mendapatkan tahta sebagai sang wanita perindu jiwa. Jiwa lama yang hampir hilang arah, lalu mengarah. 

Perlahan aku berjalan, meski tak melangkah. Aku coba kembali lewati meski tidak dengan berlari. Sampai akhirnya aku mulai menyadari, bahwa semua ini...akan berhenti. Bukankah lebih baik aku menerimanya dengan waktu yang tersisa?

Teruslah bercahaya, meski sudah kembali mati- dari aku, yang sesungguhnya sudah pergi.
All Rights Reserved
Sign up to add A Waking Dream to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  by KentangBogel17
40 parts Ongoing
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 5) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ "Bul ayo dong mau ya, ya? Istri gaboleh nolak ajakan suami ingat kata Mommy!" "Apasih Gar? Sehari aja gak rewel bisa?" sungguh Bulan malas sekali meladeni bayi besar ini. "Kita bikin proyek baby triplets, biar yg satu jadi atlet basket, yang kedua jadi pesepak bola, terus yg terakhir jadi pemain volly! ☽☽☽☽ Pernah dengar kata seorang antagonis terlahir dari orang baik yang tersakiti? Mungkin itu juga yang Bulan Nayara Ayudisha labelkan pada salah satu tokoh Antagonis berperan jahat dalam novel Fatamorgana, Sagaragas Gelano Andromeda tokoh pria yang memiliki masa kecil suram dan gelap karena dibuang kedua orang tuanya hingga mendapatkan banyak bullying dari anak sebayanya. Siapa sangka laki-laki yang memiliki garis bekas luka diatas alisnya justru tumbuh menjadi pria dewasa dengan kepribadian keras juga dicap berhati dingin oleh semua murid SMA Amandora, sekaligus pemimpin gangster besar bernama CERBERUS yang dalam artian adalah anjing dari neraka, dibalik karakternya yang hanya muncul di akhir cerita hanya untuk menyempurnakan kedua pemeran utama. Tujuan hidupnya hanya untuk membalaskan dendam pada setiap orang yang dulu mencelanya hingga dia diambang kematian. Sekarang bagaimana jadinya jika Bulan memasuki salah satu peran dalam novel itu? Peran Rembulan Marliana Amarylis Antagonis perempuan yang menjadi sebab adanya bekas luka diwajah Sagara, apakah tekadnya untuk menjauhi peran jahat dirinya akan berjalan mulus saat keduanya malah terjalin dalam satu ikatan pernikahan?
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Memilih Untuk Pergi  cover
new house for prince (transmigrasi)  cover
AGASKAR [[ SUDAH TERBIT ]] cover
I'm Alexa cover
Om Rony cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Kaesar cover
My Dangerous Junior cover
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan