"Astaga!" Panca mundur selangkah. Bajra heran dengan sikap kawannya. "Ada apa?" Panca tidak langsung menjawab. Bajra mengerutkan kening. Keduanya sepakat untuk sama-sama menengok kembali ke dalam sumur. Memang agak gelap. Kedalaman sumur tersebut membuat cahaya sulit menyentuh dasar sumur. Apa yang dilihat oleh keduanya hanyalah dasar sumur yang kering. Air yang semula diharapkan sebagai pelepas dahaga ternyata tidak ada. Namun, bukan hal demikian yang membuat mereka berdua kaget. Bajra berbisik, "siapa dia?" ----------------------------------------------- Panca kembali dihadapkan pada keadaan yang membuatnya harus merintangi bahaya. Bersama tiga kawannya, Anna, Asih dan Bajra, ada sesuatu yang harus diselesaikan. Apakah mereka bisa menghadapinya? ----------------------------------------------- Masih berlatar masa kolonial akhir abad ke-19. Serial Panca menyuguhkan cerita yang memiliki benang merah pada seluruh seri. Saya tidak menyajikan cerita silat. Karena berlatar masa lalu, nama tokoh terkesan "jadul" dan "biasa". Jika ada adegan aksi, semata demi keindahan dalam bercerita. Terima kasih telah membubuhkan tanda bintang dan berkomentar. Semoga terhibur.