"Mengapa kau masih mau menjadi temanku? Aku berbeda dari laki-laki lainnya, aku seorang gay. Apa kau tak takut kalau kelak aku cintai?" pemuda tinggi langsing itu mengutarakan kebimbangannya terhadap seorang temannya, teman dekatnya. Pemuda itu bernama Amil, tepatnya Amil Arruhi.
"Memangnya kenapa kalau kau gay? Apa kau mau memperkosaku? Aku jelek tak segantengmu, apa seleramu serendah itu mau mencintai pria sejelekku? Lagipula tak ada salahnya kan seorang straight berteman dengan seorang gay?" jawaban itu begitu yakin terlontar dari mulut seorang lelaki yang baru saja menghabiskan minuman bersodanya, Fajar Rivai Pane.
"Lagi pula jika itu terjadi, aku hanya bisa menjanjikan persahabatan, aku tak bisa memberi lebih padamu, seperti cinta dan hati..." tambah pemuda itu lagi.
***
Bagaikan pelangi di balik kabut, novel DETAK ini menceritakan bagaimana rusaknya sebuah persahabatan karena satu pihak telah melibatkan perasaan cinta di dalamnya. Cinta antara seorang gay terhadap seorang straight yang akhirnya memicu permusuhan dan dendam. Ada luka yang mendalam yang sulit dihapuskan