Tepat sepekan yang lalu, saya mencoba megunjungi sahabat saya, Rumi. Tanpa pemberitahuan dan mandi, saya datang dan Rumi menyambutku dengan setelan seadanya seperti saat bangun tidur. Saya memberitahunya tentang apa yang telah saya tulis sebelumnya, mengenai kisah ia dengan kekasihnya, Chana. Saya meminta Rumi juga menceritakan dari versinya, tidak perlu terlalu serius dan sambil minum fanta yang kubeli di minimarket depan kompleks rumahnya. Sekitar jam sembilan pagi, mengetuk pintu tuan rumah yang kebingungan. "Ada apa?" tanyanya. "Bertamu." kataku, singkat. "Kenapa nggak ngabarin dulu!" katanya kembali, sangat terlihat sesosok manusia yang baru bangun tidur. "Gua mandi dulu, baru bangun!" "Sebaiknya tidak usah mandi, Jendral!" Percakapan singkat yang membawaku masuk ke dalam dan mendengarkan kisah yang ia ceritakan dengan segera.