WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2]
  • Reads 21,707
  • Votes 1,142
  • Parts 37
  • Reads 21,707
  • Votes 1,142
  • Parts 37
Ongoing, First published Oct 11, 2023
5 new parts
Mereka yang tak kasat mata, mungkin (memang) tak bisa menyentuh dan menyakiti manusia. Tapi mereka bisa mempengaruhi hati dan pikiran kita. Dan jika hati dan pikiran manusia telah dipengaruhi oleh mereka, maka manusia bisa melakukan apa saja. Termasuk untuk menyakiti dan membunuh sesamanya!

Cerita Wulan session yang ke - 2.
Lebih seru dan menegangkan dengan munculnya tokoh tokoh baru, serta hilangnya beberapa tokoh lama yang (mau tak mau) harus saya bikin gugur sebagai pahlawan desa dalam peristiwa kali ini! Seperti apa kisah keseruan yang dialami Wulan, Lintang, Bu Ratih, se,rta Pak Modin kali ini? Yuk kita simak kisahnya bersama sama.

*) cerita ini sebelumya sudah saya publish dan tamatkan di platform Kaskus dengan judul yang sama. Bagi yang tidak sabar untuk mengetahui kisah selengkapnya boleh mampir kesana.

**) jadwal update setiap Selasa dan Jumat
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] to your library and receive updates
or
#40thriller
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
ITINERARY; Menggapai Rinjani cover
RUMAH ROMBE cover
Pageblug Di Desa Kedhung Jati [Short Story Kedhung Jati 1] cover
Tanah Teluh cover
Dia Mengincar Suamiku cover
Suara Dari Gaib (TAMAT) cover
JANGAN BAWA BAYI SAAT MELAYAT cover
Wanita cover
Alas Urup [Tamat] cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover

ITINERARY; Menggapai Rinjani

23 parts Ongoing

Kisah ini saya tulis berdasarkan perjalanan di tahun 2017. Selain dari itinerari perjalanan, status-status Facebook dan Instagram, video dan foto yang terekam di ponsel, dan dokumentasi kawan, saya juga menuliskan berdasarkan ingatan kisah perjalanan dari sudut pandang penulis. Walaupun sebenarnya saya sudah menuliskannya di platform Wattpad dan note Facebook-yang sudah ditiadakan Om Mark- tetapi karena waktu itu belum mengerti menulis yang baik dan benar, maka saya mencoba menuliskannya kembali. Semoga menginspirasi dan menghibur. Jadi, kami; aku Hendra alias Mendro, Deon, Macu, Ajay, Ridwan, Fajar, Yoga, Acil, dan Comcom bertemu di Surabaya dengan niat dan tujuan yang sama menaklukan Gunung. Ada banyak keseruan terjadi dalam perjalanannya, konyol tapi epic! Seru juga dramatis dalam penggapaian menuju puncak.