69 parts Complete Tacenda adalah segala yang dipilih untuk tak diucapkan, disimpan dalam senyap, dan mungkin memang lebih baik dibiarkan tetap menjadi rahasia. Tacenda kali ini bukan sekadar diam, melainkan kisah seorang gadis bermata teduh yang terjebak dalam epilog sebelum sempat menuliskan prolog. Gadis yang dengan teguh memeluk perasaannya sendiri, enggan memperdengarkan gemuruh hatinya kepada siapa pun. Ia memilih diam, bahkan ketika dunia memberi ruang untuk bersuara.
"Jika dahulu aku mencintaimu tanpa alasan, maka sekarang aku melepaskan cinta itu dengan segala banyaknya alasan yang cinta itu berikan."
Dialah Fazoya Aruna Zivara, gadis yang memandangi hidup lewat warna lilac dan mengejar makna dalam kepakan sayap kupu-kupu. Ia hidup dalam semangat yang lembut, penuh keteguhan yang rapuh. Cinta pertamanya adalah teman kecilnya-seseorang yang telah ia titipkan namanya dalam hati sejak lima tahun lalu, sebagai tokoh utama dalam skenario rahasia kehidupannya.
Aruna takut. Bukan pada cinta, tetapi pada kemungkinan cintanya diketahui dunia. Ia takut menjadi cerita yang dibicarakan, dijadikan bahan tanya, atau lebih buruknya-dikasihani. Maka ia simpan segalanya. Ia belajar menerima luka, mengobati sendiri rapuh yang ia tahu akan datang suatu hari. Tapi sampai kapan kekuatan itu bertahan?
Bagi Aruna, mencintainya bagaikan mengejar kupu-kupu di taman senja-semakin ia mendekat, semakin tinggi kupu-kupu itu terbang. Cinta itu bisa dikejar, tapi tak pernah benar-benar bisa digenggam. Seperti harapan yang menggantung, indah tapi menjauh.
Lantas, akankah kupu-kupu itu akhirnya hinggap di jemari Aruna? Atau justru terbang semakin jauh, meninggalkan sang gadis bermata teduh dalam angin yang tak berjawab?
Mari kita temani Aruna-menelusuri tiap langkahnya, menyingkap sunyi yang ia sembunyikan, hingga ia temukan sendiri akhir dari cinta yang tak pernah benar-benar mulai.
─────────ೋღ 🦋 ღೋ─────────