Gadis itu begitu naif dan ceria. Mampu menyayangi seorang pria setulus dan sepenuh hatinya meski sering dikecewakan. Gadis itu begitu naif, namun ada hujan yang ia sembunyikan, di balik pelangi yang ia pancarkan.
Tapi tetap saja, gadis itu memiliki batas sabar. Maka saat hatinya sudah lelah untuk memaafkan, saat matanya sudah lelah untuk menangis, saat bibirnya sudah lelah untuk tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa,
di saat itu, gadis itu juga mampu meninggalkan.
Penyesalan memang selalu terjadi di akhir. Dan saat itu telah tiba, apakah semua masih bisa diselamatkan? Gadis itu, hatinya, perasaannya, lukanya? Saat gadis itu pergi, masih bisakah dirinya menahan tangan kecil gadis itu, memeluknya dan mengatakan dia mencintainya dan semua akan berubah baik-baik saja?
Karena diantara semua gadis di dunia, diantara mereka semua yang indah, yang baik, yang bisa membuatnya tertawa, hanya satu gadis... hanya satu gadis yang bisa hatinya simpan.
Hanya dia...,
Do Min Ah.
[WARN]
Telah direvisi, 70% isi cerita berbeda dengan yg OLD version.
Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian.
Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya.
Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.