Di Purwokerto, Kanaya Laksita bertemu dengan Raditya Sadajiwa. Keduanya tanpa sengaja terjebak dalam keheningan saat Raditya mampir ke gerai pancake mini milik Kanaya. Bukan hanya sekali atau dua kali cowok itu ke sana, melainkan berkali-kali.
Sampai akhirnya, Kanaya curiga, kemudian bertanya pada Raditya, apa maksud selama ini sering mampir ke gerainya? Kanaya hanya takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Barangkali, Raditya adalah pembunuh bayaran.
Kenyataannya, jawaban dari Raditya mampu membuat debaran-debaran aneh hadir tanpa Kanaya mau. Tanpa sadar, Kanaya melupakan yang seharusnya diingat olehnya.
"Pancake nya enak. Rasanya manis, apalagi kamu yang buat. Kan, aku makin betah lama-lama di sini. Selain nunggu pesananku jadi, aku bisa sambil memandangi indahnya ciptaan Tuhan."
***
Jangan lupa kalau mampir, vote, like, dan subscribe nya, ya!
Cerita ini dilindungi oleh Tuhan yang Maha Esa, apabila nekat copy paste, balasannya tidak main-main, Bestie!
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.