
Anindyaswari Lintang Raya hanya memiliki rumah sebagai harta benda peninggalan orangtuanya. Sore hari sepulangnya dari merias pengantin, dua orang asing bertubuh tinggi kekar dengan logat khas orang Batak, menghadangnya masuk rumah. Mereka menagih hutang sebanyak tiga ratus juta yang sama sekali tidak pernah ia ajukan. Peristiwa yang mengubah hidupnya dalam sehari rupanya tak berhenti sampai di situ. Chandrajiwa Biru Timur, orang yang pernah menjanjikan kebahagiaan untuknya dan tiba-tiba menghilang bagai tak pernah dilahirkan ke bumi di acara perpisahan sekolah dua puluh tahun yang lalu sekarang muncul sambil berlutut di hadapannya, meminta agar Anindya membantunya untuk menyelamatkan perusahaan miliknya yang akan bangkrut. Tidak ingin melibatkan tanda tanya yang belum mendapatkan jawaban dan kejelasan hubungan mereka di masa lalu, Anindya meminta gaji lima kali lipat agar ia bisa segera melunasi hutang dan menyelamatkan rumahnya dari sitaan penagih.All Rights Reserved