Biba selalu berandai tentang merangkai alur takdirnya yang mahal kini di hadapkan dengan alur takdirnya yang nyata. Hidup seorang diri dengan lingkungan yang ramai, menjadi patung mahakarya paman preman dan hidup luntang-lantung tidak jelas. Hingga seseorang datang padanya, menawarkan sesuatu yang membuat Biba kegirangan. Alur takdir memang benar adanya, begitupun bentuk usaha Biba, nyata. Kerjanya memproses alur takdirnya membuahkan hasil nyata, alur takdirnya sedikit demi sedikit mulai membuka pintu akhir perjuangannya. Biba harap pintu itu dapat berubah menjadi gerbang dunia lain. Akhir perjuangan Biba adalah kematian. Gerbang yang terlihat menyeramkan ternyata menjadi jembatan agar Biba bisa bahagia. St : 16 Okt 23
3 parts