"Jika di tulis di dalam buku harian, mungkin satu buku saja tidak akan cukup menampung banyaknya tinta pulpen yang akan di gores di buku tersebut."
Bukan hanya sekedar cinta monyet ala gadis SMA yang notabene-nya masih labil, bukan juga kisah tentang persahabatan, bukan juga kisah tentang pendewasaan.
Tetapi, semua hal itu terjadi di buku ini,
Bagaimana tentang sulitnya Anastasha Camille, gadis berumur 17 tahun yang diharuskan memilih satu diantara tiga orang, mungkin sebenarnya bukan pilihan yang sulit, tapi mengingat bagaimana pertemuannya terhadap tiga orang itu membuat Camille kembali bimbang.
Baginya mereka begitu berharga untuk dilepaskan, terdengar begitu egois memang mengingat bagaimana ketiganya selalu siap sedia untuknya dan sangat sabar menghadapi sifat moody yang melekat dalam dirinya.
Hunter, Theo, dan Jendra.
Tiga laki-laki yang datang di saat-saat Camille membutuhkan sandaran dan sosok yang siap untuk mendengar segala keluh kesahnya.
Theo, seorang mahasiswa tahun terakhir kedokteran yang di temuinya di sebuah konser band di kota metrapolitan Jakarta. Lelaki yang jelas-jelas menunjukkan perasaan sukanya terhadap Camille tapi tak pernah memberi kejelasan apapun terhadap gadis itu.
Jendra, seorang dokter newbie yang tak sengaja di temuinya di rumah sakit kala Camille menemani adik sahabatnya untuk konsultasi rutin di sana.
Juga Hunter, sosok sahabat, kakak, adik, bahkan pacar yang telah menemani Camille sejak gadis itu masih mengompol.
Lalu, WHAT SHOULD I DO? Jerit Camille dalam hati.
Tentang seorang lelaki gila yang terobsesi dengan adik sepupunya sendiri.
17+
°°°
content warning: smoking, alcohol, abusive language, kissing, promiscuity, dark romance, criminal acts, etc.