Menikmati dunia sekolah menengah pertama milik negara di sebuah kecamatan pinggiran, aku berteman dengan mereka lintas kampung, lintas status sosial, mereka banyak orang berada hidup di perkotaan. Banyak di antara teman sekolah seringmenertawakan diri ini karena kondisiku. Mungkin penampilanku beda dari kebanyakanteman sekolah. Dibanding teman-teman aku memang unik, bajuku tak pernahtersentuh seterika, bahkan warnya putih mulai pudar kuning kecoklatan ketikamemasuki kelas tiga, tak jarang celanaku biru juga sudah sobek dan ditambaljahitan tangan.
2 parts