"hidupku biasa saja"
Ucap seorang siswa SMA yang mengalami emotional paralyses, tidak lain siswa tersebut adalah Arkhan. jika di artikan, Arkhan memiliki perbedaan dari segi emosi dalam dirinya, yaitu lumpuh.
kata "biasa" sering kali Arkhan ucap'kan dalam kehidupannya, entah itu dalam sehari-hari ataupun di hari istimewa, entah itu dalam artian baik maupun buruk. kata "biasa" itu sudah cukup menggambarkan dirinya yang merasakan kebosanan hidup setiap harinya.
tentu, ini diakibatkan karena dirinya yang mengalami kelumpuhan emosi, Arkhan sulit memahami perasaan orang lain, bahkan dirinya sendiri. tidak ada yang pernah melihat dia sedih, menangis, kecewa, marah, kesal, senang, dan tersenyum, bahkan keluarga nya sendiri lupa kapan terakhir kali Mereka melihat sebuah ekspresi terukir di wajahnya.
ini adalah sebuah cerita bagaimana Arkhan memandang dunia melalui 'perbedaan' nya, pikirannya selalu dingin saat memutuskan suatu jawaban, ucapan, perbuatan, sifat hingga nada suara yang akan keluar saat dia berbicara. tentu, semua ini ia lakukan karena tidak ingin terjerat banyak pertanyaan dan ocehan... "apa itu saja?"
Gagal nikah di hari pernikahan karena melihat tunangannya berciuman dengan pria lain, Yovie memutuskan terjun bebas dari gedung lima tingkat.
Mengetahui fakta bahwa ia memasuki raga protagonis yang akan mati mengenaskan, Yovie awalnya ingin menghindari alur novel. Tetapi, dewi Fortuna tidak mengizinkan dan terus membuatnya berurusan dengan para tokoh yang tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana cara Yovie menghadapi alur yang semakin melenceng dan pemeran utama pria yang semakin terobsesi dengannya?
"Because i'm the protagonist."
•••
(18+)