Hari yang tidak pernah dibayangkan, mantan pacar Varren yaitu Sasa, kembali dan membawa anak perempuan seumuran 16 tahun yang kata Sasa anak itu adalah Anaknya dan ingin di tinggalkan di rumahnya. Varren sudah berpikir jika anak itu tinggal di rumah ini, hidupnya akan hancur. Varren dengan Allennaa benar tidak akur, berbicara bersama dengan nada rendah saja hal yang mustahil terjadi. Ocehan, makian Allenna selalu terdengar walaupun dari komplek depan. Hal-hal kecil bagi Varren seperti pick berantakkan dimana mana, sampah yang tidak pernah dibuang, lampu yang tiba tiba menyala tiba tiba mati, token listrik yang sudah berbunyi, bungkus-bungkus kopi berserakan. Varren tentu tidak mempedulikan keadaan Allennaa di manapun itu, keadaan sekolah yang sudah nunggak SPP berbulan-bulan ,bahkan Allennaa yang selalu dipanggil Guru BP untuk memberi surat panggilan ke orang tuanya yang tak kunjung datang, Allennaa yang tidak memiliki teman 1 pun di sekolahan, dan Varren pikir anak tomboi itu bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Bagi Varren bertemunya anak tomboi, sok keren, cerewet itu adalah nasib buruk terbesar yang menimpa Varren. Dan bagi Allennaa Varren adalah laki laki yang berpenampilan seperti ABG Rock yang hanya tau mabuk mabukan, manggung ngga jelas, main cewe-cewe cantik di Club tempat manggungnya dan menyanyikan lagu romance yang terdengar cringe. Sampai suatu hujan yang membawa segumpal darah melalui badan Allennaa, yaitu hujan dari kecelakaan yang terjadi oleh Allennaa. Hujan yang membuat Varren maco itu menjadi luluh dengan tangisan, membuat Varren paham arti dari sebuah kehilangan, dan membuat Varren mati matian untuk ingin membahagiakan Allennaa. Sebuah Hujan yang membuat mereka paham arti kehilangan dan dapat berjalan dalam kehidupan tanpa lagi adanya kebencian yang ada. 3 hari Allennaa ini tentang kemarahan, tentang arti kehilangan, tentang ati penyesalan, tentang arti kebersamaan, tentang kesedihan dan tentang arti keajaiban.Todos os Direitos Reservados
1 capítulo