Sang REMBULAN
  • Reads 57
  • Votes 8
  • Parts 4
  • Reads 57
  • Votes 8
  • Parts 4
Ongoing, First published Oct 28, 2023
"Malam adalah waktu yang telah menelan indahnya senja,namun ia tak pernah lupa untuk menggantinya dengan sinar bulan yang tak kalah indah ,sama seperti seorang Rembulan graziella yang keindahannya takkan pernah pudar sampai kapan pun ". Ucap pria itu memecah keheningan malam ini.

Bulan menoleh pada pria di sampingnya lalu tersenyum simpul. Ia kembali menatap langit.

" dan Bulan akan lebih bersinar ketika ada bintang disampingnya ". Ucap Bulan pelan,bibirnya membentuk senyuman namun matanya tetap sibuk menatap beribu ribu bintang yang bersinar terang di malam ini.

Bulan tersentak tatkala ada tangan besar yang menggenggam jari jari mungilnya.ia menatap lekat lelaki yang selalu membuat hari sang Rembulan begitu terang,bahkan ketika dunia jahat padanya lelaki itu yang selalu ada untuknya .

Bulan yang selalu membutuhkan Bintang kala malam hari tiba.

"Gue mungkin bukan satu satunya Bintang di langit .Tapi,gue adalah Bintang yang selalu berusaha bersinar lebih terang agar selalu lo perhatikan,walau itu hanya  sebentar". Pria itu semakin mengeratkan genggamannya pada jari mungil Bulan.

Kedua nya tersenyum ,malam ini malam yg begitu indah bagi Sang Rembulan. Gadis yang membenci kegelapan,namun semuanya sirna ketika ia berhasil menemukan titik cahaya bagi hidupnya .

Sang Rembulan,gadis yang berusaha bertahan agar selalu melihat Bintangnya.
All Rights Reserved
Sign up to add Sang REMBULAN to your library and receive updates
or
#4triton
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Starla cover
FIX YOU cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Lauhul Mahfudz  cover
MELANCHOLY cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
VIENNO LAKARSYA cover
ALFA  cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan