Mereka bagai bintang yang terang. Gemerlap dan menyilaukan. Namanya di elu-elukan sedemikian besar, popularitasnya meledak hingga sampai pada tahap dimana tak ada satu orangpun yang tak mengenalnya. Kemanapun mereka melangkah dan dimanapun mereka singgah, kilat-kilat kamera mengintainya, jadi bahan perbincangan yang seakan tak pernah basi untuk di bahas berulang. Remi Ghanisetra, sang vokalis Foursouls adalah mimpi bagi segenap hawa. Sedang Genawa Maestraloka ibarat bunga yang sedang mekar-mekarnya. Konon, mereka sudah pasti akan jadi legenda pada masanya kelak. Jadi icon popularitas, tak akan ada yang mampu mengelak. Remi adalah bendera hijau berjalan, berkilau benderang dengan segudang prestasi. Berbudi luhur dan baik hati, kata segenap fansnya. Ialah idaman diatas idaman, sosok lelaki pujaan yang diinginkan setiap wanita. Sementara Nawa begitu semerbak dan merona. Pesonanya membius tiap mata tiap kali ia bergerak. Sayangnya, dengan segerombol skandal yang mengekor di belakangnya. Dua idola teratas dalam negeri. Orang-orang menyebut mereka sebagai si pangeran baik hati dan si bunga dari pojok neraka. Mereka adalah timur dan barat, dingin dan panas, kolot dan gaul, serta 'iya' dan 'tidak' yang mendadak di pertemukan dalam sebuah tragedi. Mereka bersumpah untuk tak saling jatuh hati. Remi tak sudi mencintai perempuan yang suka berpakaian terbuka dan hobi gonta-ganti lelaki. Sedang Nawa lebih baik pacaran dengan tiang lampu merah di perempatan daripada menjalin kisah dengan lelaki berpikiran kerdil macam Remi. Masalahnya, ini adalah kisah cinta. Mustahil tak ada yang tumbang pada akhirnya. Minimal satu yang harus patah. **** PERINGATAN : Beberapa bagian sudah dihapus oleh penulis. Part tidak lengkap.
51 parts