"Tentang cinta yang datang, pada titik pertemuan yang tak pernah direncanakan."
⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆
Rama dan Aida, dua orang insan yang tak sengaja bertemu, ketika takdir sedang mempermainkan keduanya dalam tabu.
Tabu yang tak pernah mereka sadari. Tentang rumah yang rusak, cinta pertama yang retak, dan dunia yang seolah tak pernah berpihak.
Hingga di sebuah titik pertemuan itu, mereka terjerat dalam sebuah perasaan yang tak pernah mereka sadari, tak terlihat, bahkan tak sempat terucap.
Perasaan asing yang membingungkan, melelahkan, namun juga ikut menguatkan. Seolah obat, yang mampu mengeringkan luka lama akibat kekecewaan, kerinduan, serta ketidakberdayaan.
Ya, sebuah cinta telah hadir disetiap inci hati mereka. Memberikan getar dan degup yang belum pernah dirasa.
Namun disaat yang bersamaan, takdir kembali membuka permainannya. Mengusik masa lalu hingga perlahan menorehkan luka baru, dikedua hati yang baru saja merasakan cinta.
Apa yang akan mereka lakukan?
Apakah mereka tetap akan mempertahankan perasaan yang perlahan membesar itu?
Atau malah terperangkap dalam permainan takdir yang didasari oleh masa lalu yang kelam?
Mari kita lihat bersama!
⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Aku, menemukan mata Bunda dikedua matanya. Namun sepertinya, takdir tak mengizinkannku untuk terus menatap netra itu sepanjang nyawa." -Rama Kanziano Azrandra
"Dan pada akhirnya, hidup hanya tentang datang dan pergi, mengenal lalu melupakan, serta bahagia kemudian terluka. Bukankah seperti itu cara kerja dunia?" -Andana Raidani Putri
Update: Hari tidak tentu tapi 1 minggu update 2 kali
Season 2 for S.A.D In A Life (Happy Ending)
Ruang memintaku untuk menjauh dari mereka, dan waktupun memintaku untuk berubah dalam seketika. lalu, apalah dayaku ini yang hanya mengikuti permainan takdir belaka?
Aku pernah bahagia, namun dalam sekejap duniaku hancur. Tak ada yang tersisa saat itu. Namun aku yakin, skenario Tuhan takkan selamanya meregangkan tawa, dan berakhir dengan duka.
Aku terdorong untuk merasakan tawa dan bahagia, namun tidak ingin kembali merasakan luka lama. Biarlah aku membuang, dan menghempaskan begitu saja memori masa lalu! Karena kini aku telah berubah, dan aku tak seperti dulu lagi yang menerima semua peristiwa buruk itu dengan lapang dada.
Aku sudah tak rapuh lagi, dan kini tetap menjadi sebuah batu seperti sedia kala.
Tertanda: Anasthasya Azaria.
______
Pemula, mohon dimaklumi karena saya baru belajar PUEBI.
Buat kalian yang belum baca S.AD In a Life, hendaknya membaca terlebih dahulu. Baru setelah itu, kalian membaca cerita ini yang merupakan kelanjutan kisah dari Anasthasya Azaria dan Kakaknya, Aksenio.
Jangan lupa Vote+Coment. And yang belum follow aku, hendaklah memfollow terlebih dahulu.
Salam dariku.
By: Vaa_morn
Last update(Completed): 31 Maret 2019
Picture by: https://pin.it/a7roiihnb575ii