Kisah Adam Hawa, dua orang yang sudah saling mengenal sejak bayi, berteman, bertengkar, bermusuhan, dan saling mencintai sampai jadi suami istri.
-----
"Nggak cuma kamu yang kehilangan Jati, aku juga sama hancurnya Wa,"
"Ini bukan lomba adu kesedihan. Kamu nggak malu ngomong gitu sama aku ?"
Adam memeluk punggung istrinya, tapi Hawa tidak lagi merasa nyaman. Pelukan itu serupa rumah kosong, sama halnya dengan kamar tidur mereka saat ini. Semua perabot telah masuk dalam kardus - kardus, siap dipindahkan ke Rijtjeshuis (town house) baru di Utrecht. Dwelling (tempat tinggal) di kota lain yang mereka harap bisa membantu mereka melanjutkan hidup tanpa terus merasa bersalah, pasca kematian buah hati mereka.
Kehilangan itu membawa pergi banyak hal. Tapi Adam Hawa tetap tinggal dan saling merengkuh, bagaimana kisah sepasang orang tabah ini melewati hari - hari ?