BAGIAN KELIMA 'Semesta dan rumahnya'
"Akulah bintang senja yang bersinar paling terang, namun tak bisa melihat cahayaku sendiri."
Bahkan, seindah rupa pun tak bisa menjamin manusia bahagia, seperti Jonathan. Dia tak peduli dengan kata 'tampan' yang sering orang-orang tunjukkan padanya. Ribuan pujian bahkan sanjung yang menggunung, tiada arti lagi.
Bahkan seindah bintang pun kalah oleh senja yang temaram, kalah menenangkan, kalah hangat, kalah segalanya.
Mengapa begitu? Entahlah. Jonathan hanya, tidak pernah merasa beruntung pada kehidupannya sendiri. Sebab dia hidup bagai mati, keberadaannya tidak pernah penting untuk siapapun, seperti tiada namun ada. Benar, kan? Tidak ada yang lebih menghargai hadirnya kecuali orang itu, Haikala Akshal Guntara namanya.
Publish 2024, 2nd March, Bintang Senja by Tuan Kopi. All rights reserved
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.