DIPO ; Air Mata Dan Dendamnya

Dipo Daneswara hanyalah anak pemulung tempat bekas minuman dan kardus bekas, tetapi karena itu ia bisa bersekolah di sekolah yang pembayarannya mahal. Banyak yang menyayangkan Dipo yang bisa masuk ke dalam sekolah yang pembayarannya mahal. Bagi mereka Dipo itu orang miskin, tidak cocok menempatkan diri dan berbaur di tempat mereka.

Pertanyaan yang kerap kali Dipo pertanyakan dalam hati, memangnya cuman mereka yang bisa bersekolah di tempat mahal seperti itu, dirinya pun pasti bisa jika membersamai usaha.

Maka usahanya sebelum masuk SMA pilihannya ia ikut membantu Ayah dan Ibu yang setiap hari memungut kaleng dan besi bekas yang bisa menghasilkan uang.

Di sekolah ada satu circle perempuan yang teramat membencinya. Padahal Dipo mengganggu mereka saja tidak pernah, menyapa mereka saja tidak pernah. Tapi kerap Dipo dijadikan bahan-bahan ejekan mereka.

Pyurr

"Orang miskin tidak pantas sekolah bersama kita di sini."

Dipo yang lagi membawa mangkok mienya di dalam kantin harus tumpah karena kaget mendapat serangan di belakangnya.

Dipo memandang tiga orang perempuan, yang salah satunya berdiri paling depan, menatapnya saraf akan puas sudah melakukan itu padanya.

Dipo tenang, menatap perempuan itu lurus.

"Akan ada saatnya, semua hinaan itu melebur dan menjadi sebuah penyesalan." Dipo Daneswara.

~aku sarankan play musik yg sadsad gituu