Kecil, putih, terbang melesat? Apalagi, kalau bukan Naci (nasi kecil) seorang hantu yang tinggal di pohon pete bersama keluarganya.
Dia mati, sudah 5 tahun berlalu, tetapi dia kembali ke hadapannya. Hanya untuk memanfatkannya, tidak masalah dia senang. Namun, ketakutan dalam kenyataan tentang perasaan tidak ingin ditinggal kembali, itu selalu mengganggunya menjadi obsesi gelap.
"Cepat atau lambat aku akan pergi kembali Mas. Jadi, ayo kita ukir takdir kita sendiri dengan bahagia kali ini, dengan sisa yang ada, sebelum semuanya kembali lenyap dari pandangan."
Pria itu membantah dengan tegas. "Jalani saja sekarang ini, aku mau egois untuk satu hal itu, apalagi yang bersangkut pautkan dengan dirimu. Tidak ada hal yang harus dibantah, kata kamu mari kita ukir takdir kita sendiri dengan bahagia, 'kan? Jadi, ayo kita ukir dengan aku sebagai porosnya." Sudut bibirnya terangkat, perlahan turun. Iris cokelat itu menatap dalam gadisnya.
"Tidak ada perpisahan yang sakit mulai sekarang. Jadi, ayo ikuti kemauanku seolah-olah kamu hidup kembali."
Sungguh gila! Kenyataan apalagi yang harus wanita itu terima, seharusnya bukan seperti ini. Menerima obsesi gelap dari pemuda yang pernah singgah di hatinya.
Kemalangan datang di saat semua orang mangkir dari tanggung jawab. Ini tentang pria yang balik ke kampung halaman, membuka luka lama yang selama ini ia pendam dan memilih pergi ke kota. Dengan kembalinya dia ke desa apakah yang akan dia dapatkan? Kemalangan bertemu hantu jail atau kesenangan. Karena ada rahasia yang terkuak secara perlahan.
Suara ciri khas Naci adalah PIU.
"Piu, Piu, Piu." Bahasa yang hanya dimengerti bangsa jin.
⚠️PLAGIAT JAUH-JAUH SANA! DILARANG MENYALIN DALAM BENTUK APA PUN! HARGAIN JERIH PAYAH ORANG LAIN, KALAU KAMU ORANG~
#8 Humor 3/5/24
#1 Arwah 14/5/24
#1 Hantu 16/5/24
#2 Fiksi umum 21/8/24
#3 Romansa 20/5/25
#5 Fantasi 20/5/25
#3 darkromance 20/5/25
(내 첫사랑은 옆집에 살았어)
•••
5 tahun sudah berlalu, 5 tahun juga mereka berpisah. Hubungan yang awalnya begitu hangat hanya terasa biasa-biasa saja walau jarak terbentang jauh bak lebarnya lautan. Namun syukurnya, komunikasi mereka tetap berjalan. Hingga tiba saatnya dimana sebuah pertemuan itu kembali terjadi. Bukan sebuah kebetulan baginya-Ziro sebuah kebetulan baginya - Nay.
"Kamu tahu tidak Nay, kalau..., Kak Ziro balik ke sini." kata Dita yang juga kenal siapa Ziro bagi Nay.
"Ah kamu bohong. Jarak kota Jogja sama jakarta tuh lumayan loh ya. Gak mungkin loh." kata Nay yang sebenarnya berharap itu semua terjadi.
"Yeh, masa gak percaya sih. Aku serius loh ini, memangnya kamu tidak liat statusnya gitu atau sosial medianya lah gitu. Dia update kok," kesal Dita karena tidak di percaya oleh Nay.
"Tanya Fiqri aja deh nanti beneran gak." kata Nay berlalu begitu saja.
Jauh dalam hatinya dia berharap hal itu benar-benar terjadi. Benar-benar nyata apa adanya bukan sekedar mimpi atau halusinasi semata saja. Dengan berat nya menghela nafasnya dan berjalan meninggalkan Dita di belakang yang memilih berjalan santai di tengah teriknya matahari siang ini.
'Kalau kamu beneran kembali lagi kak gimana caranya aku menahan rasa yang aku simpan selama ini?' Batin Nay berjalan sambil melamun.
"EH NAY AWAS." kata seorang pria dari kejauhan yang berlari menahan kening Nay yang hampir saja menabrak tiang lampu.
"Kamu kenapa sih? melamun siang-siang begini? Tuh di depan ada tiang listri main jalan aja lagi," kata Nanda dengan cepat dengan wajah bertanya-tanya.
Namun, wanita itu tidaklah menjawab apa pun hanya melambaikan tangan yang entah maksudnya apa. Berlalu begitu saja membuat Nanda kebingungan dan beralih menatap sang teman dari Nay-Dita.
"Jangan tanya aku ko aku juga bingung." kata Dita yang sama saja pergi begitu saja.
🚪Start : 22 Mei 2025, Kamis
🚪Finish :