Zephaniah Alba menemukan dirinya terperangkap di sebuah kediaman besar yang dijaga ketat.
Seharusnya ia tidak memercayai seorang pria yang mengaku anak Tuhan itu. Seharusnya ia tidak begitu lugu dan mengiyakan dengan begitu saja ajakan pria itu.
Namun, entah bagaimana Zephaniah tidak pergi. Mungkin bukan karena ia membenci kakak-kakaknya sebegitunya. Mungkin karena ia hanya tahu bahwa pria itu sebenarnya mengasihi nenek tua menakutkan di samping rumah besarnya. Dan mungkin karena apa yang terjadi di dapur gereja di minggu pagi itu sudah cukup untuk membuatnya tahu bahwa pria ini sebetulnya baik.
Terutama, Zephaniah ingin tahu kenapa pria itu mengatakan bahwa dunia di luar sana jahat, ketika di suatu malam, ia menekan sebilah pisau di leher wanita itu.