Seperti Sandykala,
Semburat merah setelah senja.
Seperti Sandykala,
Yang abadi dalam waktu.
Seperti Sandykala,
Setiap incinya membuat semua orang tertegun.
Dan, Seperti Sandykala
Tidak akan pernah terhapus, meskipun hilang setiap waktu.
~ Nayanika Amerta.
»»---->»»--⍟--««<----««
"Siapa nama kamu? " tanya seorang pemuda kepada Naya.
" Coba tebak, Ada 3 huruf. huruf depan sama belakang nya A, huruf tengahnya Y. " Jawab naya.
" Aya? " jawab pemuda itu.
" Betul, kok tau? "
" Pertanyaan yang sangat mudah. "
»»---->»»--⍟--««<----««
" Umur saya masih 18 tahun " Ujar arshaka.
" Aya tau om, masih muda aya" ledek Naya.
" Saya juga bukan om kamu! " Seru arshaka.
»»---->»»--⍟--««<----««
" Aya, bagaimana jika saya menganggapmu sebagai gadis saya? " Ucap Arshaka dengan mata teduhnya menatap naya.
" Hah? maksutnya? " Tanya naya dengan alis berkerut di dahinya.
" Saya menganggapmu gadis saya, milik saya, kekasih saya, Naya." mata teduh milik arshaka menatap intens netra naya yang kian terlihat gugup.
»»---->»»--⍟--««<----««
Cerita ini menceritakan sebuah perkenalan yang sangat amat unik, dimulai Naya amerta yang tak sengaja bertemu dengan pemuda tampan yaitu Atma Harsa Arshaka. Tak di sangka pertemuan itulah yang akan membawa mereka ke dalam sebuah cerita yang memang mengandung lelucon, tawa, sedih dan duka bersamaan.
Tak di sangka, keduanya memiliki ketertarikan masing masing yang dimana tumbuh rasa suka di diri mereka. Namun, ada satu dinding besar yang menghalangi mereka, yaitu keyakinan. Mereka berbeda keyakinan dalam segi agama... Lalu, apa yang akan mereka lakukan untuk mempertahankan hubungan mereka?
Okei, kalo mau tau cerita akuu cuss baca ahahha..