Hinata. Wanita indenpenden dengan segala keacuhannya. Ia tidak peduli apapun yang ada di dunia ini. Hidupnya hanya ia abdikan untuk keluarga nya. Apapun yang di inginkan kedua orang tua nya. Hinata akan memberi nya. Meskipun itu adalah hal yang tidak ia sukai sekalipun. Sasuke. Pria dengan segala ketidakberaturan nya. Ia tidak peduli dengan citra Uchiha yang tekenal dengan kaku. Pria itu terlalu bebas. Memberontak bukan lah hal baru bagi Uchiha bungsu itu. Ia bahkan tak ragu keluar dari rumah utama Uchiha agar terbebas dari segala peraturan yang mengekang nya. - "Aku sudah memiliki kekasih." "Apa aku terlihat peduli ?" "Dan aku tidak akan meninggalkan kekasih ku !" "Apa ada lagi yang ingin kau sampaikan, Sasuke-san ?" Lagi, Hinata terlihat tak peduli sama sekali dengan semua keluhan pria yang ada di depannya itu. "Aku tidak ingin menikah dengan mu !" Hinata hanya tersenyum tipis. Melihat jam yang ada di pergelangan tangan nya. Lalu bangkit dari kursi nya. "Kalau begitu, kau bisa katakan itu pada Fugaku-san. Sebab ayah mu lah yang pertama kali menawarkan pernikahan bisnis ini. Sekarang aku harus pergi. Jika ada lagi yang ingin kau sampaikan. Kau bisa mengatakan nya pada sekretaris ku." jelas Hinata sebelum wanita itu berlalu meninggalkan ruangan VIP itu. Sasuke mengepalkan tangannya dengan kuat. Wanita angkuh itu. Gadia pemalu dan lembut apa nya. Seperti nya ia harus menghajar sahabat kuning nya itu karena telah memberi informasi palsu padanya. Jika begini, tidak ada jalan lain selain kabur. Ayah nya tidak mungkin mendengar permintaanya itu. Sasuke mneyeringi saat sebuah ide muncul dalam otak jenius nya. Ide yang bukan hanya akan meruntuhkan keangkuhan wanita itu tapi juga bisa menghancurkan keluarga sialannya itu.