Mengisahkan seorang ilmuwan sekaligus peneliti wanita yang bekerja dalam sebuah fasilitas rahasia yang diciptakan oleh pemerintah. Fasilitas rahasia ini hanya diketahui oleh pemerintah, sebuah fasilitas yang berisi berbagai penelitian dan penangkapan berbagai makhluk, objek, dan juga sebuah lokasi yang bisa dikatakan sebagai hal yang tidak normal atau melanggar hukum alam. SCP Foundation, organisasi rahasia yang dipercayakan oleh pemerintah. Seorang ilmuwan wanita yang diberikan tawaran bekerja dalam organisasi rahasia yang dipercayakan oleh pemerintah. Bersama dengan beberapa rekan ilmuwannya, wanita tersebut mendapatkan tugas spesial sekaligus berbahaya dari Dewan 05 secara langsung dari organisasi bernama SCP Foundation. Dan disaat itulah petualangan ilmuwan wanita itu a.k.a kalian (Reader/Pembaca) dimulai...
"Perkenalkan, namaku adalah Arina Forslagen"
"Aku seorang ilmuwan terpercaya yang sangat senang melakukan penelitian dan riset"
...
"Aku juga bekerja di organisasi kesehatan dunia yaitu WHO (World Health Organization, serta WRO (World Research Organization)"
...
"Apakah kalian pernah mendengar tentang dunia paralel? Yang katanya dunia paralel adalah duplikat dari dunia kita dan terdapat diri kita juga yang memiliki kepribadian berbeda dari yang asli"
...
"Atau bagaimana kalau soal sebenarnya kalian bisa pergi kembali ke masa lalu atau pergi ke masa depan?"
...
"Well awalnya sih aku tidak percaya soal hal itu sampai pada akhirnya... Sebagai ilmuwan, aku mendapatkan tugas penelitian rahasia terhadap sebuah objek yang berbentuk lingkaran dan yang katanya adalah sebuah portal yang bisa membawa kita pergi melintas ruang dan waktu, pergi ke masa lalu atau ke masa depan dan bahkan pergi ke dimensi dunia lain atau dunia paralel yang ada"
...
"Disaat itulah perjalananku sekaligus perjalanan kalian para reader dimulai"
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.