Hidupnya sudah tidak berarti lagi, kalimat itu selalu berputar dalam benak Kana. Masa lalunya meninggalkan banyak luka, dan Kana pikir, siapa pun tidak akan dapat menerimanya, termasuk dirinya sendiri. Kana pikir, kematian dapat menghilangkan semua luka itu. Namun, kehadiran Bima membuat sebagian dari logikanya kembali berpikir.
"Aku menyukaimu. Maukah kamu menjadi kekasihku?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Bima.
Kana tidak mengenal Bima. Bahkan melihat sosok lelaki tingi itu saja, rasanya tidak pernah. Namun, karena Kana sudah gila, jadi ia menerima sosok itu sebagai kekasihnya. Tidak ada rasa, jadi Kana pikir, hubungannya ini akan terasa biasa saja. Namun, sebuah kejutan kembali menyapa. Ketika Kana menerima sebuah kenyataan lain dari sosok Bima, seseorang dari masa lalunya kembali datang, membangkitkan luka yang mulai mengering.
Dilema menyelimuti hati, berseteru dengan logika. Ketika Bima menawarkan diri untuk membantu menyembuhkan, rasa ragu kembali menyapa. Logikanya kembali mengatakan untuk mengakhiri segalanya, sementara sebagian hatinya mengatakan hal lain. Kana dihadapkan pada dua pilihan; logika atau perasaan?
"Pertunangan kita ini harus dirahasiakan!"
Begitu kesepakatan Kama dan Gege sebelum keduanya melakukan kegiatan KKN 111 Desa Welasasih. Hubungan pertunangan yang hanya diinginkan oleh dua pasang orangtua sementara Kama dan Gege menyatakan tidak saling suka.
Yang semua orang tahu Kama punya pacar bernama Laika. Yang semua orang tahu, Gege tidak terikat dengan siapa-siapa.
Namun, seiring berjalannya waktu, rahasia yang sederhana ternyata lama-lama ingin menunjukkan diri pada dunia. Ternyata, Kama tidak terima saat banyak laki-laki yang mendekat pada Gege dan menyatakan suka. Ternyata, usaha Gege sia-sia saat diingatkan bahwa cinta pertamanya adalah Kama.
Ketegangan terus berkembang, hingga semua masalah bermunculan dengan sembarangan. Jadi, bagaimana Kama? Kamu tetap pada Laika atau memutuskan kembali pada Gege dan menyatakan suka?
24/11/24