Lintingan Rasa (Selesai)
  • Reads 2,938
  • Votes 385
  • Parts 45
  • Reads 2,938
  • Votes 385
  • Parts 45
Complete, First published Nov 05, 2023
Arzoya Lalita. Siswi SMA Cakrawala yang dikenal karena kepintarannya dan keburukannya. Segala prestasi ia punya, dan segala perilaku buruk ada padanya. Namun semua perilaku buruk itu tidak ditujukan ke semua orang. Hanya orang-orang tertentu saja, dan Arzoya mempunyai alasan khusus untuk itu. 

Suatu ketika, Arzoya melakukan kesalahan fatal dengan perilaku buruknya itu. Pihak sekolah tidak menoleransi kesalahan Arzoya tersebut.

Hingga pihak sekolah memberikan sebuah syarat kepada Arzoya. Mau tak mau, Arzoya harus menerima dan menjalankan syarat tersebut.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Lintingan Rasa (Selesai) to your library and receive updates
or
#497girl
Content Guidelines
You may also like
Eshal Renjana (Lengkap)✔ by Nana_Kiyowoo
56 parts Complete
"Gala.." lirih gadis itu yang kini menatap nanar ke arah laki-laki disampingnya. "Kenapa hem?" Tanya nya kemudian, satu tangannya terangkat mengusak rambut hitam itu yang dibiarkan tergerai. Cantik, sangat cantik. "Papah.." Gadis tersebut berhenti sejenak, tak kuat melanjutkan kalimatnya tatkala suara isakan lolos begitu saja dari kedua belah bibirnya. Hatinya gundah. "Papah mau nikah Gal, gue takut-" "Gue takut papa gak sayang lagi sama gue. Gue gak bisa." Tangisnya pecah, takut, sebelumnya ia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini. Ia sungguh tidak bisa walaupun hanya untuk sekedar membayangkan bagian terburuknya. Laki-laki disampungnya hanya bungkam. Tak pandai mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan direngkuhnya tubuh itu kedalam dekapannya. Dipeluknya erat, seolah-olah mengatakan bahwa gadis itu akan baik-baik saja. "Dengerin gue, kalaupun itu terjadi. Lo masih punya gue. Rumah kedua lo. Orang yang akan selalu ada disamping lo." -------------- "Gala....tolong jangan tinggalin gue." Mohon Renja. Kedua air matanya kian berderai ketika Gala justru malah bangkit berdiri dari duduknya. "Maaf Ren, gue gak bisa. Dia butuh gue." Ucapnya dan segera bergegas pergi. Meninggalkan Renja sendirian yang kian menganga lukanya dan sama membutuhkannya. Atau bahkan sangat membutuhkannya. Dan untuk yang kesekian kalinya ia ditinggalkan oleh orang-orang tersayangnya. Nyatanya manusia itu berubah. Ia menyesal karena pernah begitu percaya.
You may also like
Slide 1 of 10
Eshal Renjana (Lengkap)✔ cover
ORINE (lust🔞)  cover
LAZARA cover
BADAI CAMILLA [COMPLETED] cover
TE AMO, ALBEN! [COMPLETED] cover
SIRIUS cover
Renjana  cover
Edelweiss [Completed]✔️ cover
How Would You Feel? (Selesai) cover
Kaesar cover

Eshal Renjana (Lengkap)✔

56 parts Complete

"Gala.." lirih gadis itu yang kini menatap nanar ke arah laki-laki disampingnya. "Kenapa hem?" Tanya nya kemudian, satu tangannya terangkat mengusak rambut hitam itu yang dibiarkan tergerai. Cantik, sangat cantik. "Papah.." Gadis tersebut berhenti sejenak, tak kuat melanjutkan kalimatnya tatkala suara isakan lolos begitu saja dari kedua belah bibirnya. Hatinya gundah. "Papah mau nikah Gal, gue takut-" "Gue takut papa gak sayang lagi sama gue. Gue gak bisa." Tangisnya pecah, takut, sebelumnya ia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini. Ia sungguh tidak bisa walaupun hanya untuk sekedar membayangkan bagian terburuknya. Laki-laki disampungnya hanya bungkam. Tak pandai mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan direngkuhnya tubuh itu kedalam dekapannya. Dipeluknya erat, seolah-olah mengatakan bahwa gadis itu akan baik-baik saja. "Dengerin gue, kalaupun itu terjadi. Lo masih punya gue. Rumah kedua lo. Orang yang akan selalu ada disamping lo." -------------- "Gala....tolong jangan tinggalin gue." Mohon Renja. Kedua air matanya kian berderai ketika Gala justru malah bangkit berdiri dari duduknya. "Maaf Ren, gue gak bisa. Dia butuh gue." Ucapnya dan segera bergegas pergi. Meninggalkan Renja sendirian yang kian menganga lukanya dan sama membutuhkannya. Atau bahkan sangat membutuhkannya. Dan untuk yang kesekian kalinya ia ditinggalkan oleh orang-orang tersayangnya. Nyatanya manusia itu berubah. Ia menyesal karena pernah begitu percaya.