Seperti yang kita tahu, dimedia sosial seperti Tiktok, Instagram hingga Facebook bertebaran parodi M.Shadows menyanyikan penggalan lagu dari Dewa 19, Noah, ST 12 hingga Rhoma Irama. Siapa yang tak suka musik? Siapa yang menolak diberikan Invitation ke sebuah pergelaran Festival musik ternama. 90% orang-orang rela menabung untuk hadir di Festival musik terbaik. Bahkan ada banyak Jurnal, Esai hingga Karya ilmiah pendidikan tinggi yang membahas tentang musik. " Relasi kuasa dalam dangdut " Stigma yang ada bahkan dimanfaatkan oleh politisi untuk mengolah musik dangdut menjadi ladang pengumpulan suara-suara masyarakat dengan dalih mendengarkan aspirasi. Tapi pandangan yang baru saja saya sampaikan barusan, bukan lagi rahasia individu semata.
2 November menandai akhir dari perjalanan panjang yang dimulai di klub-klub Liverpool lebih dari 60 tahun yang lalu. Sebuah perjalanan panjang dengan karya-karya terhebat yang masih bisa kita nikmati hingga hari ini. Perilisan lagu terakhir The Beatles "Now & Then" Tiga hari yang lalu, Dunia maya digemparkan dengan poster berukuran kurang lebih 5 x 15 meter berdiri kokoh di Plaza Indonesia. Menandai bahwa lagu 'baru' The Beatles berjudul "Now And Then" telah rilis dan akan menampilkan penampilan mendiang John Lennon yang disempurnakan dengan AI, Saya melihat perdebatan dikanal youtube The Beatles, gejolak terjadi. Pro dan Kontra lahir secara prematur. Banyak penggemar yang menyandang gelar Beatles Mania tidak senang dengan keputusan Paul dan Ringgo. Mereka sebagai penggemar fanatik takut AI akan menirukan suara legendaris Lennon, Bahkan tudingan itu dipertajam dengan pandangan Keseluruhan proyek "Now and Then" Hanyalah aksi mencari uang. Sebagai penikmat the beatles, tentu saja saya tidak sepakat dengan tuduhan dan laporan seperti itu. Menurut saya, teknologi AI digunakan dalam produksi "Now And Then", tetapi tidak digunakan untuk menduplikasi suara John Lennon. Apa lagi mencuri uang!!