"Pantas sikap kamu on off on off ke aku, ternyata cuman dijadiin second choice. " Mata ravindra terlihat sayu, sesakit ini yang cowo itu rasakan. "Maaf, " "Aku bisa jelasin semuanya mas, " Vianka nangis sesenggukan, ia merasa bersalah. "Harusnya aku sadar diri, pergilah sama pilihanmu itu. Jika menurutmu lebih baik dari aku." Ucap ravindra, mengelus kepala vianka lembut untuk yang terakhir kalinya. "Kemarin tulus ku begitu serius, begitupun ikhlas ku hari ini, "