Rindu Terbuku di Pelukis Waktu
4 parts Complete Di tengah keramaian kelas, Hallona duduk di pojokan dengan buku-bukunya yang membentuk pagar tak terlihat di sekitarnya. Matanya terus-menerus melirik ke arah laki-laki pendiam yang duduk beberapa bangku di depannya, tanpa pernah menyadari keberadaannya. Laki-laki itu, dengan sikapnya yang selalu tenang dan mata yang sering terlihat melayang jauh ke kejauhan, tampaknya tenggelam dalam pikirannya sendiri, tak pernah menyadari pandangan diam-diam yang terpaut padanya.
Bagi Hallona, laki-laki itu adalah sebuah misteri yang menghantui pikirannya setiap hari. Sosok pendiam itu memiliki daya tarik yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Setiap kali dia tersenyum pelan atau melipat matanya dalam kontemplasi, Hallona merasa seperti menemukan sebuah rahasia yang tak terungkap.
Namun, meskipun Hallona merindukan keberadaannya, laki-laki itu tetap menjadi bayangan yang tak tergapai. Terkadang, Hallona bertanya-tanya apa yang ada di balik kediaman laki-laki itu. Apakah ada rahasia yang disembunyikannya, ataukah hanya kesederhanaan yang memikat?
Meskipun garis takdir memisahkan mereka, Hallona tetap terjebak dalam daya tarik laki-laki itu. Dalam kesendirian yang melingkupi, dia terus merenungkan kehadiran laki-laki itu, berharap suatu hari nanti bisa memahami apa yang ada di balik keheningan yang menyelimuti sosok yang ia rindukan.