Kejadian satu bulan yang lalu bagaikan hujan badai tanpa mendung yang hanya mengguyur tempat yang dia pijak saja, entah kesialan atau keberuntungan yang telah menimpa diri ini. Sungguh malang sekali nasib Fitriyah Qolby, nasib sungguh nasib tiba-tiba di nikahi seseorang yang tidak iya kenali karena fitnah. Niat hati ingin menolong seseorang yang tergeletak di jalan,tapi apalah daya Fitriyah tertarik kedalam masalah besar. Fitriyah memang bukan dari kalangan berada atau dari keluarga yang beragama, Fitriyah hanya gadis kampung yang tinggal di sebuah panti asuhan. Kebahagiaan Fitriyah bukan hanya membahagiakan dirinya sendiri tapi kebahagian itu muncul ketika senyum adik adik nya mengembang ketika merasakan makanan asing dan mainan baru mereka. Sekarang dia tidak bisa tinggal bersama mereka lagi di panti asuhan tempat di ajar dan di didik untuk berkembang menjadi anak yang hebat untuk melewati kerasnya hidup di dunia ini, karena sekarang dia sudah sah menjadi seorang istri dari pemuda yang bernama Askara Hermawan As Shidqi. Seorang anak kiyai dari Pondok Pesantren Al-Amin. Bukan siapa yang salah tapi memang inilah takdir mereka, perlahan lahan Fitriyah memulai menerima nasibnya tapi tidak dengan seorang Askara. Bahkan sudah jalan 1 bulan pernikahan pun tidak memungkin Askara untuk menerima Fitriyah dalam hidupnya.Tous Droits Réservés
1 chapitre