Masa kecil adalah masa yang menyenangkan, dengan banyak kebahagiaan menyelimuti dunianya. Termasuk janji-janji indah yang selalu diucapkan teruntuk masa depan yang menanti.
Itulah yang dilakukan Clarrisa dan satifa, dua sahabat kecil yang memegang janji dengan kuat hingga tua. Bagaikan mimpi buruk yang menjadi kenyataan, hal itu benar-benar terjadi pada Viona dan Farendra. Diikat dengan status tunangan, disatukan paksa di sekolah yang sama, dan dipikul dengan beban yang semakin lama semakin berat.
"I don't hear that, sorry. Married? BIG NO!!"
Viona putri keluarga Daviensa satu-satunya yang manja, pembangkang dan semaunya sendiri. Bagaimana bisa disatukan dengan Faren yang notebene anak terdidik, bertanggung jawab, keras dan ambis ini?!
Bagaikan Palung mariana dan langit ke tujuh, bagaikan minyak dan air. Viona bersumpah akan membatalkan pertunangannya dengan Faren dengan cara apapun.
Jawaban datang begitu gadis cantik dari keluarga Nadirga yang terhormat bertemu empat mata dengan Viona, dia Nararya Nadirga.
"Lo tunangannya Faren, ya? Kenalin, gue pacarnya"
Viona akhirnya mendapat alasan kuat memutuskan hubungannya bersama Faren. Namun semakin lama ia semakin bimbang, waktu yang ia habiskan bersama Faren akan hilang begitu saja.
Akankah Viona mendapat jawaban atas perseteruannya dengan Pangeran sekolah yang tak ada celah ini dan putri pemilik sekolah Paramita Pandhega yang reputasinya tersebar seantero Indonesia?
Childhood Relationship adalah series pertama dari series Elite Paramita Pandhega School Center, series yang bercerita tentang sekumpulan anak-anak remaja yang tumbuh besar di lingkungan konglomerat dengan nasib yang berbeda-beda. Berpijak ditempat yang sama namun dengan tujuan yang berbeda.
Lihat, lo sama gue, kira-kira siapa yang nantinya bakal jadi wujud Paramita Pandhega yang asli?
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏