Dia, Gus Nizam.

Sequel cerita Azzam & Syahla.

Ayesha Daina Fandawamara. Gadis SMA dengan tingkah konyolnya, mengejar Gus yang mengajarnya di pesantren. Pesantren? Ya, tentu saja. Ayesha memiliki alasan untuk tinggal di pesantren.

Mengenai percintaan? Ayesha kenyang dengan yang namanya sakit hati. Tapi, bukan Ayesha namanya jika langsung menyerah begitu saja. Ia akan tetap mengejar cintanya Gus Nizam dengan ugal-ugalan.

"Gus, sayanya belum salaman!" Aku mengalihkan sapu lidi yang tadinya ditangan kanan, kini beralih ke tangan kiri. Aku mengulurkan tangan kananku. Detik yang mengecewakan telah tiba. Dimana aku tidak ditanggapi dan Gus Nizam pergi begitu saja. Lagi, aku sudah biasa. Aku sudah kebal dan aku juga tidak akan menyerah.

"Yee, Gus! Datar banget jadi orang!" Teriakku. Neyza tertawa mendengar penuturanku. Tidak dengan Zara, dia terkekeh meledek.

"Udah dibilangin, jangan berharap!" Mengejek, benar-benar mengejek.

"AWAS AJA GUS! SAYA LULUS, SAYA YANG BAKALAN NGELAMAR GUS!!" Teriakku tak tahu diri. Aku kesal dengan sifatnya. Datar sekali. Tapi tidak apa, aku tetap cinta. Cinta itu buta dan tuli, kan?

Lambat laun, Ayesha akan mengerti, apa yang ada dibalik kecuekan Gus-nya ini. Dan, Gus Nizam akan paham. Bagaimana sakitnya menjadi Ayesha yang cintanya ditolak olehnya berkali-kali, walau mereka seharusnya saling mencintai.

Pelajaran yang dapat diambil,

"Jangan pernah menyia-nyiakan ketulusan seseorang. Karena ketulusan tak datang dua kali. Dan, ingat kata ini, banyak orang merasa kehilangan karena telat menghargai."

Gaskeunn bacaaa!!! Grrrateeeesss!!