" gue emang berandalan, tapi siapa pun yang berani menyakiti bunda gue, gak akan pernah gue maafkan."
-Arjuna Ali Pradipta-
" Aku bukan wanita baik, hanya mencoba menjadi lebih baik."
-Anjani Aryanti Putri-
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Arjuna Ali Pradipta merupakan anak dari keluarga broken home, Arjuna tinggal dengan bunda nya yang bernama Dewi Gita. Orang tua Arjuna bercerai saat usia Arjuna 7 tahun, ia mengikuti sang bunda. Arjuna dan bundanya bertahan hidup hanya dari penghasilan cafe yang di kelola bundanya, cafe tersebut merupakan hasil kerja keras sang bunda saat masih muda.
Arjuna saat ini bersekolah di SMA Merah Putih, sekarang Arjuna sudah kelas XII. Arjuna mempunyai dua orang teman yang bernama Dika putra dan Haris Maulana Yusuf
Arjuna memiliki sifat cuek, keras kepala, dewasa, baik. Arjuna sendiri merupakan siswa yang terbilang nakal suka bolos,berantem, langganan kena hukum, sering masuk ruang BP.
Arjuna memiliki musuh bebuyutan sejak ia kelas X, musuh ia lah Anjani. Ya Anjani Arianti putri ada musuh Arjuna, Anjani selalu menggagalkan rencana Arjuna untuk bolos.
__________________________________
Anjani Arianti putri yang terlahir dari keluarga yang menyayangi nya bisa di bilang keluarga Cemara, Anjani anak dari Surya Sanjaya dan Tika Cantika. Anjani merupakan anak pertama dari pasangan Surya dan Tika, ia mempunyai adik laki-laki yang berusia 10 tahun. Anjani memiliki sifat baik hati, tegas, pintar, cerita, cantik. Anjani merupakan siswa yang memakai cadar, Anjani terlahir dari keluarga yang religius dan selalu di ajarkan agama dari kecil.
Anjani bersekolah di SMA Merah Putih, Anjani memiliki dua orang teman yang bernama Cahyani Putri, dan Nur Alia, Anjani saai ini kelas XII sama seperti Arjuna.
Anjani merupakan ketua OSIS di SMA Merah Putih, ia mempunyai musuh besar yaitu Arjuna Ali Pradipta, merupakan musuh Anjani. Anjani kerap kali memergoki Arjuna dan temannya bolos sekolah, dari situ lah permusuhan di mulai antara Anja
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan