Dalam lembayung senja yang merah membara, mereka dengan tega menumbangkan dirinya di hadapan sang Iblis Azazel. Setangkai mawar merah jatuh perlahan, menggambarkan perasaan yang terluka dan tercabik. Pengkhianatan, sebuah belitan yang merasuk dalam relung hati. Sejuta janji manis terlupakan, dirayakan dalam tawa palsu yang menghujam ke dalam jiwa. Luka ini tak terkira, seperti duri-duri tajam yang menusuk dalam-dalam. Kepercayaan yang terbangun seiring waktu, hancur berkeping-keping dalam sekejap.