Story cover for SLICE OF MEMORIES (Collab WIM)  by isthiaracha
SLICE OF MEMORIES (Collab WIM)
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Nov 15, 2023
Harta dari sebuah kehidupan tak hanya tentang kenangan, akan tetapi memori yang menjadi induk sebuah kenangan. Menjadi bagian-bagian yang lebih dasar dari sebuah kenangan, lebih banyak, lebih terpajang, dan lebih mengejutkan.

Kadang kala, ketetapan Tuhan lebih dari yang kita bayangkan, kerap kali bertentangan dengan apa yang diminta. Kerap kali bertentangan dengan apa yang diusahakan.

Meskipun begitu, itulah siklus kehidupan. Datang, bertemu, lalu berpisah. Pada akhirnya kisah ini berakhir sebagai kenangan dalam rangkaian memori yang terus terangkai sampai akhir napas.

Dari sebuah mimpi, harapan, imajinasi, peristiwa, pengalaman, penyesalan, kesedihan maupun kebahagiaan. Yang berusaha mereka sisihkan dari sebuah "KENANGAN", untuk menjadi sekadar memori ingatan. Bisakah pena mengutarakannya?
All Rights Reserved
Sign up to add SLICE OF MEMORIES (Collab WIM) to your library and receive updates
or
#746kenangan
Content Guidelines
You may also like
BUN𝖦A PRIBUΜI |ᴅɪғғᴇʀᴇɴᴛ ʙʟᴏᴏᴅ| [ON GOING] by Fratkn
59 parts Ongoing
Sebutan wanita rendahan yang orang lain sematkan padanya tak membuat gadis itu menyesali keputusannya. Awalnya ia berpikir demikian, sampai di mana dirinya bertemu dengan sosoknya yang bagai hutan luas. Memberikan kesan tenang diawal, namun menyesatkan saat terlalu jauh melangkah. Perasaan gelisah menghantui seolah pohon-pohon itu siap menelannya dalam keterpurukan saat tak menemukan jalan pulang. Hanya ada hijau, seperti sorot matanya yang begitu dalam. Tak sampai di situ, rentetan kejadian tak terduga yang mengubah hidup dan cara pikirnya membuat Widari menyesali pilihannya. Kata 'andai', hanya sebatas kata yang tak bisa tercapai. Kehilangan orang-orang terkasih membuatnya tersadar, kini hidupnya tak lagi berarti. Keegoisan untuk hidup berdasarkan pilihannya sendiri kini ia sesali. Sosok baru datang. Seorang yang tempat asalnya masih abu-abu, sosok yang tak bisa Widari nilai dengan mudah, punggung lebar yang berdiri di hadapannya, melindunginya tanpa alasan yang jelas, mencoba menerobos masuk tanpa ia beri kesempatan. Hingga akhirnya memilih berakhir, mengakhiri takdir menyedihkan bersamanya dalam keputusasaan dan kehilangan... ____ ____ ● Mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tak disadari oleh penulis. ●Semua dalam cerita hanya fiksi semata dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli seseorang. ____ ~JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA, BERUPA VOTE & KOMEN~ ----- Cerita yang saya buat semata-mata hanya untuk dinikmati dan tidak untuk menyinggung pihak manapun. Maaf jika ada salah yang tidak saya sengaja ataupun tidak saya ketahui. ----- PERINGATAN! CERITA YANG SAYA BUAT MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI TOLONG JANGAN COPY CERITA INI DENGAN ALASAN APAPUN! PLAGIAT HARAP MENJAUH! ___ NOTE : JIKA TIDAK MENYUKAI WATAK KARAKTER DALAM CERITA INI DIPERSILAHKAN UNTUK BERHENTI MEMBACA ATAU BACA CERITA SAYA YANG LAIN. ____ Publikasi: 15-05-2024 ____ Pictures: Canva & AI
Tiga Belas Misi ✔️ by mooniemakeu
43 parts Complete
"Kalau kamu benci dengan perpisahan, berarti kamu tidak punya hak untuk mengasihi pertemuan." "Kenapa gitu, Kak?" "Perpisahan ada karena eksistensi dari pertemuan. Jadi, bukankah kamu seharusnya membenci apa yang bisa membuat perpisahan itu muncul?" ••••• Mentari kira, jalan salah yang ia ambil adalah jalan yang terbaik. Jalan yang mungkin bisa membantu dirinya dan ayahnya keluar dari jerat kemiskinan. Namun, ternyata jalan itulah yang membuat Mentari dipertemukan pada sosok Bulan. Pemuda berwajah teduh yang dikenal dengan kalimat ajaibnya. "Lakuin sekarang, belum tentu lima menit yang akan datang kamu masih hidup." Tiga Belas Misi Menuju Kebahagiaan. Begitu Mentari menyebutnya. Khusus untuk Bulan, hanya untuk Bulan, pemuda baik yang tak lain adalah kakak tingkat di kampusnya. Namun, hari-hari yang mereka lalui demi menyelesaikan misi itu membuat semesta dengan lancangnya menciptakan perasaan baru di hati Mentari. Perasaan yang tak seharusnya tumbuh, terlebih jika itu tertuju pada Bulan. Apalagi ketika Mentari sadar, bulan lebih indah bersama bintang, bukan matahari. Ketika hati Mentari kian terluka dengan rasa yang tak mungkin terbalas, semesta justru menambah luka dengan rentetan kisah masa lalu yang terpaksa harus direka ulang. Lalu, kapan sekiranya semesta akan memberi tanggal yang tepat untuk kebahagiaan Mentari? ⚠️Mengandung kata kasar dan hal-hal berbau perundungan. Do not copy my story! Amazing cover by Dhiya Moon Started : 20 Agustus 2022 Finished : 08 Januari 2023
You may also like
Slide 1 of 9
Without You (Terbit) || COMPLETE ✅ cover
Kuraih Genggaman dan Berdamai Dengannya. (Antologi cerpen) cover
Circle Dictionary [Completed] cover
BUN𝖦A PRIBUΜI |ᴅɪғғᴇʀᴇɴᴛ ʙʟᴏᴏᴅ| [ON GOING] cover
Untaian Aksara | Na Jaemin cover
Tiga Belas Misi ✔️ cover
Kita Dan Bulan Februari [TERBIT] cover
SMARA DIKTA cover
Fragmen cover

Without You (Terbit) || COMPLETE ✅

31 parts Complete

[Naskah terbaik dalam Event Writing Challenge Batch 01 di adakan oleh penerbit @journeymedia ] ●●● Pertemuan dan perpisahan adalah satu paket lengkap yang akan selalu melekat dalam atma. Begitu pula dengan kepergian, yang akan menemukan jalan pulang meski sejauh apa pun ia melangkah. "Menurut kamu, apa yang lebih menyakitkan dari sebuah perpisahan?" tanya Bastian seraya menengok ke arah Azalea. "Apa?" Manik keduanya bertemu dan saling bertatap. "Saat kamu menyadari bahwa seseorang pergi tanpa memberikan kenangan indah di akhir pertemuannya." Azalea langsung menatap tajam Bastian. "Bas, please ... Jangan ngomong gitu lagi." "Kita nggak pernah tahu, kapan kita akan menutup mata dan kapan kita akan membuka mata." Akankah kisah ini mampu memperbaiki luka yang telah terpendam sejak lama? Ataukah sudah saatnya berada di penghujung penderitaan dan bertemu dengan sebuah kata pisah? "Farewell is not the end of everything. Setiap kisah akan selalu menemukan jawabannya, meski harus menunggu bersama jutaan luka." ●●● [Disarankan membaca melihat tahun karena cerita ini memiliki alur maju-mundur] ©2021fidy