
Tiga tahun menunggu, tiga tahun berharap. Triseliora yakin perasaannya pada Mohammad Zafroni bukan sekadar kagum sesaat. Namun, ketika keberaniannya mengungkapkan cinta hanya dibalas dengan kata-kata yang menggantung, ia mulai mempertanyakan segalanya. Di saat hatinya masih terombang-ambing, hadir seseorang Mohammad Zayed Ibrahim. Berbeda dengan Zafroni yang penuh misteri, Ibrahim adalah kepastian. Ia datang tanpa ragu, memberi perhatian tanpa syarat, dan mengungkapkan perasaannya tanpa permainan teka-teki. Kini, di hadapan dua nama yang begitu berarti, Triseliora dihadapkan pada pilihan, tetap menunggu yang belum tentu kembali atau menerima yang tak pernah ragu. Tapi apakah hatinya benar-benar siap untuk berpaling? Atau ini hanya caranya untuk berhenti menunggu seseorang yang tak pernah benar-benar menggenggamnya? Sebuah kisah tentang cinta yang menggantung, tentang perasaan yang tak selalu sejalan dengan logika, dan tentang keberanian untuk memilih atau justru memilih untuk tidak memilih.All Rights Reserved
1 part