Apa jadinya bila dimasa depan nanti manusia nyaris tidak memiliki empati? Seiring perkembangan zaman dan merajalelanya kapitalisme, setiap orang dituntut untuk bersikap profesional dan mengedepankan logika diatas segalanya. Hal ini terus berlanjut berpuluh-puluh tahun mendatang, tidak hanya aspek profesi namun merambah ke aspek sosial dan keluarga.
Manusia sudah hidup berdampingan dengan AI. Pemerintahan diambil alih oleh AI Government yang menjadikan pemerintahan anti korupsi. Banyak profesi yang hancur seperti koki, teller bank, petugas kebersihan, dan lain sebagainya diambil alih oleh AI, mesin, dan Robot. Namun banyak pula profesi baru bermunculan apalahi dibidang IT, dan Teknologi lainnya.
Hal ini dinilai oleh PBB sebagai revolusi umat manusia, sampai kasus bunuh diri masal di dunia yang semakin marak terjadi akhir-akhir ini. Setelah diusut akar masalahnya adalah stress dan kesehatan mental yang buruk. Hingga presiden ke 200 RI Bapa Felix menciptakan alat pengukur kadar emosi, dan Memprioritaskan orang-orang dengan kadar emosi 10% keatas sebagai prioritas yang mendapatkan perlakuan khusus untuk memecahkan masalah bunuh diri masalah dan kesehatan mental.
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak terduga.
Bocah 17 tahun mantan anggota kelompok buronan?
Tapi itulah faktanya.
--------------------
#rank1 in najaemin (02/2/2024)
#rank1 in action (26/6/2024)
#rank1 in sick (30/9/2024)